Dulu, aku beranggapan bahwa setiap orang harus hidup dengan
caraku. Aku sekarang sadar, bahwa anggapanku salah besar. Aku seharusnya
melihat dunia yang lebih besar dari dunia tempatku tinggal.
Dan...
Allah mengabulkan permintaanku itu. Akhirnya aku melihat
dunia yang lebih besar. Allah memperkenalkanku pada dunia-dunia yang luar, di
luar yang biasa kulihat. Akhir-akhir ini Allah memperkenalkanku pada
orang-orang baru, pada suasana-suasana baru, pada hal-hal baru, pada tempat-tempat
baru. Aku berusaha mencerna apa yang sedang Allah rencanakan untukku? Tapi
dunia yang Allah miliki terlalu besar untuk sekedar aku terka, sedang
pengetahuanku sangat kecil. Semakin aku mengetahui dunia Nya yang begitu luas,
terasalah bahwa aku terlalu kerdil.
Beberapa waktu lalu Allah memberiku kesempatan untuk bicara.
Dari kesempatan itu, aku mengerahkan seluruh tenaga. Dan sampai pada puncaknya,
aku membuat kesalahan yang begitu besar dari kesempatan bicara yang aku punya.
Aku bicara namun menyakiti banyak orang, menyakiti banyak pihak, bahkan hingga merusak
tatanan yang sudah ada sebelumnya, itu adalah kesalahan besar. Baru kali ini
aku menyadari bahwa kekuatan bicara dapat menimbulkan kerusakan yang luar biasa
jika tak dilakukan pada tempat dan waktu yang tepat. Aku mengalami penyesalan
yang dalam. Ya,,,, Allah sedang ingin menunjukkan bahwa Ia lah satu-satu nya Yang
Berkuasa, Ia lah satu-satu nya pemilik kesempatan, Ia lah satu-satu nya yang
berhak memberi kesempatan, dan juga yang berhak mencabut kesempatan, tidak ada
satu makhluk pun yang bisa menandingi Nya.
Hal itu terjadi persis seperti bunga Mawar Kuning di depan
kamarku. Mawar itu memiliki 7 kuncup yang cantik luar biasa. Semua orang yang
lewat di depan kamarku meng-elu-elu-kannya. Saat aku pulang dari menginap
selama dua hari, 3 kuncup sekaligus patah dari tangkainya. Ya, Allah lah yang
benar-benar memiliki kekuatan atas hidup dan mati makhluk Nya, hanya Ia lah
satu-satu nya. Mawar yang kukira akan tumbuh dan berkembang cantik kesemuanya,
secara tiba-tiba tanpa bisa aku mengira/menerka nya, mereka patah dan mati.
Satu hal yang sangat aku syukuri adalah ketika aku masih
memiliki mulut untuk bicara, dan aku harus mempergunakannya sebaik mungkin agar
tidak mengulangi kesalahan sebelumnya. Sama halnya dengan kesyukuranku atas
mawar kuning yang masih tersisa. Aku harus merawatnya dengan baik, agar mawar
yang tersisa itu bisa bertumbuh lebih baik.
Sampai pada tahap itu....
...aku mengalami dunia yang membalik. Aku takut untuk
bicara. Pada akhirnya, aku memilih untuk lebih banyak diam. Lalu saat-saat
seperti inilah, Allah menunjukkan kuasa Nya yang jauh lebih dahsyat. Saat
diamku, aku mengenal lebih banyak orang, karena aku lebih banyak diam maka aku
menjadi orang yang lebih banyak mendengarkan, dari sanalah aku mengenali banyak
orang.
Aku mendengarkan mereka bicara, aku melihat mereka
bertingkah, aku memperhatikan mereka berpolah. Aku senang mengenal mereka. Lucu
rasanya. Bisa melihat mereka dengan keistimewaan dan keunikan mereka
masing-masing. Allah mengaruniakanku dunia yang penuh kebahagiaan dengan
mengenal mereka.
Ternyata mereka semua luar biasa.
Dari ia yang aku kenal sebagai orang yang sangat tegas, berubah
menjadi orang yang sangat humoris dan jahil. Bukan, itu bukan perubahan, aku yakin itu
adalah sifat asli. Inilah isteimewa nya orang satu ini, ia dapat menempatkan
diri nya dengan baik sesuai setting lingkungan dan suasana, ia luar biasa.
Ada pula, ia yang aku kenal sebagai orang yang
kekanak-kanakan, rupanya ia adalah orang yang benar-benar kekanak-kanakan. Aku ingin tertawa memperhatikannya. Namun ia adalah orang yang ahli di bidangnya, sangat tidak mudah menyerah, dan sedikit
sekali mengeluh. Inilah istimewa nya ia, ia adalah orang yang selalu berpandangan
positif bagaimanapun orang lain memandangnya, ia luar biasa.
Ada pula, ia yang sangat sabar, belum pernah aku jumpai yang
lebih sabar daripadanya. Bahkan aku tak bisa menebak jalan pikirannya yang
sangat mudah memaafkan orang lain yang berbuat buruk padanya.
Setiap orang memiliki keistimewaan masing-masing, dan kini aku menjadi orang yang sangat percaya, bahwa setiap orang di samping, kanan, kiri, depan, belakang ku, adalah orang istimewa.
Setiap orang memiliki keistimewaan masing-masing, dan kini aku menjadi orang yang sangat percaya, bahwa setiap orang di samping, kanan, kiri, depan, belakang ku, adalah orang istimewa.
Mereka adalah orang-orang yang memiliki proses nya masing-masing, yang
menginspirasi proses kehidupan yang akan aku jalani ke depan. Proses kehidupan
mereka istimewa. Aku memperhatikannaya dengan seksama, senang mengenal mereka, sangat senang. Mungkin ke depan, Allah akan mempertemukanku dengan orang-orang lain yang luar biasa lagi, atau Allah akan membukakan mataku akan orang-orang lama yang tidak kalah luar biasa. Aku menikmati proses ini. Aku menikmati proses ku.
Terimakasih Ya Allah, memperkenalkanku pada mereka, yang
luar biasa. Terimakasih telah menunjukkan kuasa Mu, lewat pembelajaran yang
luar biasa. Seakan Allah dengan sengaja membuatku jatuh, agar aku bisa
mengambil pelajaran berharga, dan memulai untuk bangkit dan berdiri dengan
lebih hati-hati.
Allahummanfa’na...
0 comments:
Posting Komentar