Salah satu syarat dalam bertaubat adalah menjauhkan diri dari dosa, kali ini pembahasannya adalah tentang syarat pertama itu.
Terang dan jelas seperti apa yang dijelaskan dalam firman Allah satu ini:
Q.S. Annisa: 32
Sekiranya Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang kamu mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu dan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia .
Dan berdasarkan hadits Nabi:
"Jauhilah 7 dosa besar yang merusak"
"
Para ulama membagi dosa menjadi dua bagian:
- Dosa Besar
Dosa besar juga ada tingkatannya, tertinggi adalah Syirik.
Jika memang Dosa besar itu hukumannya harus melalui Qisas, maka harus dilaksanakan semestinya. Contoh orang yang membunuh hukumannya adalah ia dibunuh, Jika mencuri dipotong jarinya, atau diasingkan. Lalu apa yang terjadi jika kita hidup dalam lingkungan negara seperti negara Indonesia dimana Indonesia memiliki keputusan hukum tersendiri dalam menghukum tersangka kejahatan: cukup dengan taubatan Nasuha. Karena Qisas dll bukan wewenang Individu, karena itu wewenang negara.
- dosa kecil
Solat 5 waktu yang dilakukan kita, puasa, haji hingga haji berikutnya, umrah hingga umrah berikutnya, maka dosa-dosa kecil akan terhapus, dengan syarat ia menjauhi dosa-dosa besar.
Namun dosa kecil dapat berubah menjadi dosa besar, apabila:
o Dosa kecil itu dilakukan secara terus menerus. “Tidak ada dosa kecil jika ia dilakukan terus menerus, namun Allah akan menghapuskannya dengan melakukan istighfar.”
“Ya Rasulullah mengapa engkau mensolati orang yang berzina?” “Orang yang bertaubat dengan sesungguh-sungguhnya maka dosanya diampuni.”
o Jika seseorang meremehkan dosa, “Hati-hati kalian dengan dosa kecil” “Karena jika dosa-dosa kecil itu bertumpuk-tumpuk akan merusaknya atau menghancurkan dirinya.”
Orang yang beriman, ia melihat dosa seperti ia melihat ...... yang akan menjatuhinya. Namun orang munafik akan menganggapnya sebagai kebiasaan.
Kenapa kita sulit sekali menemukan kenyamanan saat beribadah, saat solat, saat tilawah, mungkin adanya dosa-dosa kecil maupun besar yang bersemayam di hati.
o Orang yang melakukan dosa dengan terang-terangan.
Sesungguhnya ketika kita melakukan dosa, Allah telah menutupinya, tapi kita yang membukanya sendiri di hadapan orang lain.
o Jika pelakunya adalah orang soleh, orang baik, orang yang jadi panutan. Nah, bisa jadi ketika dosa itu dilakukan oleh orang awam dosa itu adalah dosa kecil, namun jika orang-orang yang dianut melakukan dosa itu, dosa itu dilipat gandakan oleh Allah. Karena orang melakukan salah apabila ia tidak tahu, masih ada peluang diampuni oleh Allah SWT.
Yang perlu diperhatikan adalah: jangan sampai kita merasa tidak melakukan dosa dalam sehari, atau sejam yang lalu, atau semenit yang lalu, maka beristighfar.
Di Bab Muraqabah:
Ali: Sungguh kalian melakukan perbuatan dosa yang kadangkala kalian menganggapnya itu adalah remeh, seperti remehnya rambut, padahal pada zaman kami itu kami anggap sebagai dosa yang besar.
Jadi Anda yakin bahwa sebelum Anda membaca artikel ini Anda tidak melakukan dosa? Atau saat Anda membaca artikel ini Anda yakin tidak melakukan dosa?
atau satu menit yang lalu, yakinkah bahwa Anda bersih dari dosa. Maka jalan mudah yang sudah disediakan Allah adalah dengan ber-istighfar :)
atau satu menit yang lalu, yakinkah bahwa Anda bersih dari dosa. Maka jalan mudah yang sudah disediakan Allah adalah dengan ber-istighfar :)
*Apabila ada kekurangan atau kesalahan dalam penulisan ringkasan kajian di atas, mohon koreksinya :) terimakasih, semoga bermanfaat
Edisi syarat taubat #1
_Diana Azhar Al Rasyid_
19 November 2012 @masmuja
0 comments:
Posting Komentar