Jumat, 13 Maret 2015

Terimakasih Telah Bertahan

Ya aku memang tak sempurna. Jangan paksa aku untuk menjadi sempurna.

Aku mengerti tatapan itu. Tatapan kecewa.

Itu adalah tatapan yg paling tidak aku inginkan, aku memang tidak sempurna dik. Aku bukan kakak yg sempurna, bahkan untuk dikata ideal pun tak sampai.

Terimakasih kau telah belajar memberikan tatapan yg lebih baik. Kau belajar menerimaku apa adanya. Aku senang, sangat senang dengan tatapan hangat itu.

Sampai aku tersadar, bahwa orang-orang yang mencintaiku adalah bukan mereka yang mengagumiku, mereka yang memberikan pujian, mereka yang ada di saat senang, namun mereka yang mencintaiku adalah yang mau bertahan denganku saat ada cela dalam diriku, yang tetap memberikan tatapan kesabaran dan perhatian saat aku compang camping jauh dari kesempurnaan.

Tidak banyak orang yang seperti itu. Yang banyak adalah mereka yang memuji lalu pergi, yang banyak adalah yang mengagumi lalu tak terlihat kembali.

Dan kau, bertahan dengan tatapanmu seolah mengatakan, "mbak aku ada di sini, tidak pergi."

Aku mencintai kalian karna Allah, seorang kakak itu hidup untuk adiknya selayaknya seorang ayah atau ibu hidup untuk anaknya.

Didedikasikan untuk dik Zaky Mubarok Izzudin, dik Atika Widadty, dan dik Sakdiah.

Maybe someday this note will be so usefull

0 comments:

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Templates | Bloggerized by Free Blogger Templates | Web Hosting Comparisons