Bismillahirrahmanirrahim.
Ketika ada banyak lokus diskusi
digelar, mendiskusikan apa permasalahan dasar Indonesia, banyak yang bersepakat
dengan pendapat bahwa permasalahan dasar di Indonesia adalah PENDIDIKAN.
Membincangkan pendidikan adalah
hal yang sangat menarik. Permasalahan ekonomi masyarakat Indonesia yang tidak
merata, permasalahan moral anak bangsa yang tidak seharusnya, permasalahan gaya
hidup yang berlebihan, permasalah korupsi di kalangan pejabat, permasalahan
kesehatan masyarakat yang rendah, dan permasalahan daerah-daerah tertinggal,
semua permasalahan tersebut berakar dari permasalahan pendidikan di Indonesia.
Pun, permasalahan pendidikan itu sendiri bermacam-macam bentuk nya. Mulai dari
permasalahan tidak meratanya kualitas pendidikan di tiap daerah, sumber daya
pendidik yang belum sesuai, pendidikan yang berbatas pada pengetahuan kognitif
(saja), dan permasalahan lainnya.
Namun sebelum melangkah lebih dalam,
hal yang harus jauh-jauh dibuang adalah anggapan bahwa pendidikan hanya dapat
dilakukan oleh badan atau lembaha formal. Jadi pendidikan yang sedang kita
bincangkan sekarang bukanlah pendidikan di lembaga formal, namun pendidikan
yang dimaksud adalah pendidikan yang menjadi tanggung jawab setiap orang,
pendidikan ibu ke anaknya, pendidikan ayah ke anaknya, pendidikan kakak ke
adiknya, pendidikan orang dewasa ke yang lebih muda, pendidikan guru ke murid
nya, pendidikan dari pemilik ilmu ke pencari ilmu. Ya...setiap orang mengemban
tugas pendidikan, sesuai dengan peran masing-masing.
Ada beberapa orang tua yang “nekat”
tidak menyekolahkan putera puteri nya di sekolah formal (SD, SMP, SMA) namun
mendidiknya secara pribadi, dan memberikan treatment khusus, atau juga
memberikan pendidikan di sekolah-sekolah non formal. Nyatanya hal-hal tersebut
tidak membatasi putera-puteri mereka menjadi lebih sukses, bermoral, dan
beragama dengan baik. Lembaga formal hanyalah FORMULA khusus yang menjadi upaya
pemerintah Indonesia dalam menangani permasalahan pendidikan di Indonesia. Saya
rasa wajar, dalam pemerintahan memang tidak mudah menangani suatu permasalahan
tanpa menggunakan hal-hal yang memiliki landasan yuridis yang kuat, seperti
halnya menangani permasalahan pendidikan, pemerintah memerlukan LEMBAGA fomal,
berupa sekolah. Namun kembali lagi, bahwa kita akan mengembalikan pendidikan ke
dalam makna yang seluas-luasnya.
Maka dari itu, anggapan bahwa
GURU BANGSA hanya ditujukan kepada orang-orang yang berpofesi sebagai guru di
sekolah (saja) harus kita singkirkan juga.
Menjadi guru bangsa adalah
persoal jiwa. Menjadi guru bangsa adalah persoal menjadi solusi bagi
permasalahan bangsa. Menjadi guru bangsa, bisa dilakukan oleh siapa saja. Itu
mengapa menjadi guru bangsa adalah menjadi jawaban bagi permasalahan dasar
Indonesia, pendidikan. Mulai sekarang kita harus menjadi pelopor perbaikan
pendidikan di Indonesia, dengan menanamkan jiwa guru bangsa dalam diri kita.
Guru bangsa, ia adalah orang yang
menjadi teladan bagi siapapun yang ada di samping kanan kiri dan depan
belakangnya. Tiap tuturnya enak didengar dan dapat dipercaya oleh siapapun yang
mendengar. Sederhananya, di sanalah poin pendidikan yang masih menjadi masalah
dasar kita bisa kita selesaikan, apabila masing-masing bisa menyadari betapa
penting kita memiliki karakter seorang guru bangsa. Jika masing-masing kita
telah mampu menyelesaikan permasalahan dalam diri kita, lalu kita mampu
menularkan ilmunya, saling belajar, kita benahi pendidikan bangsa kita
bersama-sama. Mari kita perbaiki Indonesia bersama-sama, dengan mengemban tagline GURU BANGSA, dimulai dari diri pribadi, ditularkan ke orang di kanan kiri, dan bangkit bersama, bergerak bersama, perbaiki Indonesia.
best regards, Ihtisyamah.
sumber gambar:
1.http://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://www.sman2-padangpanjang.sch.id/images/Nelson-Mandela.jpg&imgrefurl=http://www.sman2-padangpanjang.sch.id/?p%3Ddetberita%26id%3D90&h=498&w=996&tbnid=y4T-p5ZljdkvnM:&docid=8MN8rA-nfdP_GM&ei=go3SVceFGIijugSuwIOYBw&tbm=isch&ved=0CE4QMygUMBRqFQoTCMfOi77AsccCFYiRjgodLuAAcw
2.http://www.google.co.id/imgres?imgurl=https://pbs.twimg.com/media/CD-Y5iIUIAAkWf8.jpg&imgrefurl=http://www.kaskus.co.id/thread/55455dbcd675d4f74d8b456a/6-fakta-menyedihkan-mengenai-pendidikan-di-indonesia&h=375&w=600&tbnid=Yw1KyLh7pCg0lM:&docid=iwDBeZ8LGCnMWM&ei=qY3SVea5BM6gugSSwYKYAw&tbm=isch&ved=0CGgQMyhGMEZqFQoTCKayxNDAsccCFU6QjgodkqAAMw
sumber gambar:
1.http://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://www.sman2-padangpanjang.sch.id/images/Nelson-Mandela.jpg&imgrefurl=http://www.sman2-padangpanjang.sch.id/?p%3Ddetberita%26id%3D90&h=498&w=996&tbnid=y4T-p5ZljdkvnM:&docid=8MN8rA-nfdP_GM&ei=go3SVceFGIijugSuwIOYBw&tbm=isch&ved=0CE4QMygUMBRqFQoTCMfOi77AsccCFYiRjgodLuAAcw
2.http://www.google.co.id/imgres?imgurl=https://pbs.twimg.com/media/CD-Y5iIUIAAkWf8.jpg&imgrefurl=http://www.kaskus.co.id/thread/55455dbcd675d4f74d8b456a/6-fakta-menyedihkan-mengenai-pendidikan-di-indonesia&h=375&w=600&tbnid=Yw1KyLh7pCg0lM:&docid=iwDBeZ8LGCnMWM&ei=qY3SVea5BM6gugSSwYKYAw&tbm=isch&ved=0CGgQMyhGMEZqFQoTCKayxNDAsccCFU6QjgodkqAAMw
0 comments:
Posting Komentar