Malam tadi... tiba-tiba terhenti pada pintu kamar cinta Alhida nomor 1. Di sana ada mbak Desiana dan Atika, dengan posisi PW menonton film berjudul Life Of Pi. Sudah setengah perjalanan film, terlihat seorang berambut ikal, mirip orang India, dengan seekor harimau Benggala berada di sebuah perahu mengapung di lautan luas dan buas.
|
Sumber gambar:
http://2.bp.blogspot.com/-4tCx4NfPYAQ/ULE7r7ZNZNI/
AAAAAAAAAks/hR_YBvcNW5g/s640/Life+of+Pi+3D+poster.jpg |
Aku tertarik untuk bergabung :D Edisi belum banyak tugas kuliah :D
Lama-kelamaan keduanya menjadi kurus, dan badannya tak terurus. Bayangkan saja, lama mengapung di lautan tanpa ada pertolongan, yang akhirnya membuat rambut si manusia ini menjadi gondrong, kulitnya menghitam... ah kasihan.
Ia tak tega untuk membunuh si harimau, ia memilih untuk tetap bertahan bersama si Benggala.
Ada satu percakapan yang menurut ku menarik. "Kalau kita ingin terus hidup bersama, maka kita harus belajar berkomunikasi."
Ya, kalimat itu sangat berkesan untukku. Adegan dalam film itu menggambarkan suasana ketika seorang manusia harus bertahan di tengah laut dengan harimau yang sejatinya bisa memangsanya kapan saja. Namun sepertinya sebagai manusia, ia terus berusaha menaklukan si Benggala, bagaimanapun ia berpikir keduanya harus bertahan, baik dirinya, maupun Benggala berbadan kekar itu.
|
Sumber gambar:
http://2.bp.blogspot.com/-hEsUz6bULgE/UOGrwHW6HQI/
AAAAAAAAJS4/JjEsps7B3h8/s200/Life-of-Pi-2.jpg |
K O M U N I K A S I adalah suatu bentuk pemecahan masalah baginya. Dengan belajar berkomunikasi keduanya bisa bertahan lebih lama,
karena adanya proses timbal balik dan pengertian bersama, namun jelas, komunikasi antara keduanya adalah komunikasi dengan bahasa hewan, manusia lah yang memiliki otak yang pada akhirnya harus menyesuaikan. Ia mencari cara berkomunikasi dengan harimau, dengan tongkat dan peluitnya. Ia melakukan banyak pelatihan dan penyesuaian. Dan terjalinlah komunikasi.
Ya, jika direfleksikan ke kehidupan kita sebagai manusia, kita sebagai sesama manusia pun harus bisa belajar berkomunikasi satu sama lain. Belajar, ya belajar. Karena bisa jadi ada di antara kita yang memiliki masalah komunikasi dengan orang di sekitar kita. Bagaimanapun kita akan hidup bersama manusia yang lain, teman yang lain, saudara, sahabat, partner, dan orang-orang di sekitar kita. Jika kita memiliki masalah dan tak mau berkomunikasi, tak mau belajar membangun komunikasi, itu sama halnya kita membiarkan salah satu di antara kita tenggelam di lautan :D eh salah, maksudnya kalau tidak ada komunikasi, itu artinya kita membiarkan satu di antara kita atau bahkan keduanya masuk dalam prasangka. Dan sebagian prasangka adalah dosa. Iya masih beruntung kalau kita hanya berhenti pada prasangka, kalau sampai masalah yang kita pendam tanpa ada komunikasi menjadi gosip, apa daya. Maka komunikasi itu penting.
Bayangkan, jika komunikasi itu tidak terjalin di antara kita ketika kita memiliki masalah dengan seseorang, padahal kita memiliki tugas yang harus diselesaikan bersama. Dan tugas itu adalah tugas yang menyangkut sebuah sistem, namanya juga sistem, kalau satu tugas tidak dikerjakan dengan baik, maka bagian sistem yang lain akan terganggu. Itu contoh jika kita tidak belajar berkomunikasi dengan partner kerja. Maka sistem akan terganggu. Miss komunikasi akhirnya. Sistem hancur, kepentingan orang banyak jadi hancur.
Contoh lain jika kita gagal berkomunikasi dengan bapak ibu. Ada sebuah masalah yang sejatinya harus dikomunikasikan kepada bapak dan ibu. Namun tidak kita komunikasikan. Akhirnya masalah itu mencuat juga sampai ke telinga orang tua kita dari mulut orang lain. Parah sekali nantinya. Padahal jika kita mau belajar berkomunikasi, memilih jalan komunikasi yang baik, seperti si manusia belajar berkomunikasi dengan harimau, dengan terus mencari cara yang pas, masalah bisa teratasi, minimal tidak menjadi lebih buruk.
Komunikasi dibutuhkan tokoh utama film Life of Pi untuk mempertahankan dua nyawa. Komunikasi dibutuhkan kita bersama, untuk mempertahankan kita dari buruknya efek tidak berkomunikasi :D
ah artikan sendiri ya :D
Saran saya, apapun permasalahan kita dengan orang lain maka komunikasi adalah jalannya, meski bukan jalan satu-satunya, namun komunikasi adalah jalan yang melegakan, jalan penuh berkah karena kita bisa menjalin ukhuwah (persaudaraan), jalan yang baik, insyaAllah.
Tetap dengan batasan yang sudah ditentukan syariat islam. Misal antara laki-laki dan perempuan harus diperhatikan batasannya, antara anak dan orang tua diperhatikan tata kramanya, dengan sesama teman diperhatikan perasaannya, Rasulullah selalu memiliki gaya berkomunikasi yang berbeda jika harus berhadapan dengan orang yang berbeda. Beda ketika Rasul berkomunikasi dengan Abu Bakar yang lemah lembut dan sensitif, beda pula ketika harus berkomunikasi dengan Umar yang gahar :D Atau ketika berbicara/ berkomunikasi dengan 'aisyah yang pintar. Bagaimanapun masalahnya, kaomunikasi harus tetap berlangsung, dan aturan pun tetap melekat.
Anda punya masalah dengan saya? :) komunikasikan :P Jika kita ingin tetap hidup bersama :D