Senin, 06 Januari 2014

"Kakak" -Romantisme Menjadi Tua-

Sebutan ini akan lebih lazim ketika diubah menjadi mbak dan mas. Karena mbak dan mas menjadi lebih familiar di telingaku. Menjadi tua itu ternyata tak sepenuhnya tentang kabar buruk -tentang kulit yang akan mulai mengeriput- atau -tentang ingatan yang akan menjadi pelupa- atau -tentang tenaga yang tak sekuat dulunya- menjadi tua adalah romantisme tersendiri buat saya. Dipanggil kakak (red: mbak). Aku punya banyak 'adik' sekarang. Entah darimana mereka didatangkan, tau-tau mereka melendot, bermanja, berteriak, menyapa, marah, ngambek, melucu, merangkul, mengagetkan dari belakang, memelas, merengek, menangis. Hei! Aku tak pernah diperlakukan seperti ini sebelumnya. Canggung. Ya, jelas. Aku yang biasanya melakukan semua itu. Semua aktivitas "me-" dan "ber-" di atas, akulah yang melakukannya....

Minggu, 05 Januari 2014

Bukan Salah Ikhwan (saja)

Tidak 'sehat'! Frasa ini yang pertama terpikir oleh saya. Banyak kasus VMJ di kalangan aktivis dakwah kampus yang berawal dari komunikasi yang berlebihan. Komunikasi berlebihan itu yang pada akhirnya menimbulkan penyakit hati, alias tidak sehat! antara ikhwan dan akhwat. Jika selama ini yang dipersalahkan adalah ikhwan yang 'genit' saya rasa tidak sepenuhnya ikhwan dengan kegenitannya yang salah. Mengingatkan waktu solat, mengingatkan berdzikir, mengingatkan kajian, mengingatkan sampai ke detail-detail kebiasaan akhwat. Itu yang dilakukan ikhwan 'genit' bisa jadi itu si ikhwan genit perlu ditraining lima kali sehari lari muter alun-alun kidul Yogyakarta kali ya, biar sibuk ngurusin diri sendiri, gag pake ngurusin akhwat yang dikenalnya. Tapi jangan salahkan ikhwan. Akhwatus salihah, pernahkan...

Page 1 of 34123Next

 
Design by Wordpress Templates | Bloggerized by Free Blogger Templates | Web Hosting Comparisons