Jumat, 02 Mei 2014

Saya Belajar Banyak dari Diam

Kau harus banyak berhati-hati akan orang yang diam

Kau bisa lihat dari matanya,
orang-orang yang sibuk bekerja, hingga ia enggan mengeluarkan energi nya untuk bicara yang tak berguna, untuk bicara yang tak berguna. Seperti halnya orang yang berteriak keras melemahkan mental orang lain, berkata seenaknya mengejek orang lain, atau hanya sekedar membuang kata-katanya untuk mengeluh.

Kau bisa lihat dari perilakunya,
oranhg-orang yang sibuk memantaskan diri memasuki pintu idamannya (red: surga), yang menyimpan energi nya untuk berbicara dalam ketenangan, berbicara dalam keperluan, dan berbicara dalam kebermanfaatan.

Kau bisa lihat dari gerak-geriknya,
fokus yang ia gunakan adalah meng upgrade diri, dan menjaga kehormatan lisan, bila ia berkata menenangkan, dan dapat diterima semua orang, ia terjaga dari nada-nada kesombongan, tertata dalam sikap kesederhanaan walaupun ruang berfikirnya setinggi ulama terdahulu. Ia tak pandai berdalih, namun pandai mengambil pelajaran, hingga ia pun tak reaktif dengan kritik dan olokan, melainkan ia jadikan keduanya sebagai penebal keimanan.

Aku bisa melihat dari ketiganya,
apa yang tampak hebat dari luar tak sepenuhnya benar. Maka, apa yang orang-orang teriakkan sebagai sesuatu yang hebat tak berlaku baginya, tak menggiurkannya, dan tak mengalihkan pandangnya.

Aku banyak belajar darimu dhek, terimakasih banyak. Kau menjaga lisanmu, menjaga sikapmu, sederhana perilakumu, namun luar biasa ilmumu. Oh tidak aku salah, Luar biasa ilmumu, namun sederhana perilaku dan sikapmu.

Thanks a lot for this day. I'm your fans. :)

0 comments:

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Templates | Bloggerized by Free Blogger Templates | Web Hosting Comparisons