Senin, 30 Maret 2015

Tentang Mimpi

Allah itu memberi hidayah dari mana saja ya ternyata...Termasuk hidayah yang Ia berikan pada saya hari ini. Ini tentang mimpi. Sebelumnya terimakasih kepada mas Aziz yang telah membantu saya mendapatkan mimpi saya. Masih pagi, datang pertanyaan, "Kira-kira realistis tidak jumlah segitu?" Kami sedang membicarakan targetan kuantitas sebuah rencana. Spontan saya menjawab, "Sejak kapan mimpi itu harus realistis? kalau setiap mimpi harus realistis mungkin amstrong gag akan sampai ke bulan...." "...biar lapangan yang menyesuaikan target, bukan sebaliknya," begitu saya menjawab meng iya kan targetan. Setelah saya jawab pertanyaan beliau itu saya merasa beliau ini sedang bercanda. Beliau tidak benar2 sedang bertanya.Beliau bertanya bukan karena beliau tidak tahu, melainkan beliau bertanya...

Minggu, 15 Maret 2015

Bukan Aku Tidak Peka..

Bukan aku tidak peka, aku hanya takut rasa ini hanya rasa ke ge-er an saja. Sering kali dik, sering kita saling memberi tanda, saling gengsi pula menerima tanda. Namun di belakang, kita saling memendam cinta. Hanya saja aku trauma, aku trauma jika aku bukan lah orang yang kau maksud. Dengan tanda yang kau berikan atau tidak kau berikan, aku tak ingin bereaksi beerlebihan, hanya agar aku bisa membuktikan bahwa cinta ini tak akan berubah padamu, dengan balasan atau tanpa balasan cinta darimu, dik. Cinta ini tetap besar untukmu. Aku mencintaimu karena Allah, Allah mempertemukan kita dengan cara yamg indah ya... Pertengkaran, kekecewaan, saling mendiamkan, rupanya pertemuan pertemuan kita terisi hal-hal menyedihkan. Seperti dalam catatanku sebelumnya, bahwa sekarang aku tahu, dari hari-hari...

Jumat, 13 Maret 2015

Squad 127

Kami menamainya 127, karena ranti tidak menyukai angka genap. Angka 127 adalah angka penyemangat bagi kami. Sejak awal saya mengatakan bahwa ke depan saya tidak akan banyak menuntut keada mereka, karena saya tahu amanah-amanah berat di pundak mereka pasti juga memanggil-manggil. Sakdiah. Ia adalah lambang kesabaran. Ia adalah orang yang sangat sabar, ditandakan dengan tak ada keluh yang keluar dari mulutnya. Kecuali jika telah benar-benar ia tak dapat menahannya ia akan menjadi orang yang paling sedih di hadapan. Sampai-sampai saya tak percaya kalau ternyata ia bisa menangis. Rahmat Maulana, adalah lambang passion. Tak banyak yang memilki passion sebesar yang ia punya, passion yang beriring effort. Rohmanto. Adalah lambang kerja keras....

Terimakasih Telah Bertahan

Ya aku memang tak sempurna. Jangan paksa aku untuk menjadi sempurna. Aku mengerti tatapan itu. Tatapan kecewa. Itu adalah tatapan yg paling tidak aku inginkan, aku memang tidak sempurna dik. Aku bukan kakak yg sempurna, bahkan untuk dikata ideal pun tak sampai. Terimakasih kau telah belajar memberikan tatapan yg lebih baik. Kau belajar menerimaku apa adanya. Aku senang, sangat senang dengan tatapan hangat itu. Sampai aku tersadar, bahwa orang-orang yang mencintaiku adalah bukan mereka yang mengagumiku, mereka yang memberikan pujian, mereka yang ada di saat senang, namun mereka yang mencintaiku adalah yang mau bertahan denganku saat ada cela dalam diriku, yang tetap memberikan tatapan kesabaran dan perhatian saat aku compang camping jauh dari kesempurnaan. Tidak banyak orang yang seperti...

Kamis, 12 Maret 2015

Sequel Jambu Biji 13 - Hampir Separuh

Ahad. Aku masih ingat dengan hari itu. Murobbiku menanyakan, tentang kapan kami berdua bisa mengobrol, hanya berdua. Aku bilang, kenapa tidak sekarang saja, besok besok barangkali susah mencari waktunya. Aku berprasangka ini pasti tentang sesuatu yang genting. Kalau tidak, tidak mungkin hanya diobrolkan berdua saja, tidak boleh ada orang lain yang mengetahui. Benar. Kami masuk ke ruangan yang tidak ada siapa siapa kecuali kami berdua dan Allah saja. Herannya, beliau membuka percakapan kami dengan mengucap salam. Saya kaget. Seberapa penting hal yang akan dibicarakan... Sampai harus dimulai dengan salam. Aku menjawab salamnya, dan duduk kaku. Ada apa ini? Perbincangan hanya sebentar, hanya 1 buah pertanyaan. "Ihti, apa ihti sudah siap menikah?" Haikkk? Pertanyaan macam apa ini? "Ihti...

Jumat, 06 Maret 2015

Pemimpin yang Sabar

Suatu hari, ada seorang sahabat nabi yang diberi amanah oleh Umar ra untuk menjadi seorang gubernur. Kebetulan ruang kerjanya dekat dengan pasar. Pasar, pada zaman dahulu, pasar tidak hanya digunakan sebagai pusat pertukaran barang, tapi pasar sangat strategis digunakan sebagai tempat mendapatkan informasi. Lebih dari itu, tidak hanya untuk mendapatkan, tetapi juga untuk bertukar informasi. Bayangkan ketika dulu tidak ada alat komunikasi jarak jauh, dan tidak ada toko-toko atau tempat publik yang tersebar seperti sekarang. Lalu dimana orang-orang akan berkumpul? Ya, di pasar. Sekali mendayung sua tiga pulau terlampaui. Sekalian bertukar barang, sekalian bertemu, sekalian bertukar informasi. Berkumpul di pasar adalah kesempatan bagus bagi mereka. Sampai- sampai, informasi yang ditukarkan...

Page 1 of 34123Next

 
Design by Wordpress Templates | Bloggerized by Free Blogger Templates | Web Hosting Comparisons