Jumat, 06 Maret 2015

Pemimpin yang Sabar

Suatu hari, ada seorang sahabat nabi yang diberi amanah oleh Umar ra untuk menjadi seorang gubernur.

Kebetulan ruang kerjanya dekat dengan pasar.

Pasar,

pada zaman dahulu, pasar tidak hanya digunakan sebagai pusat pertukaran barang, tapi pasar sangat strategis digunakan sebagai tempat mendapatkan informasi.

Lebih dari itu, tidak hanya untuk mendapatkan, tetapi juga untuk bertukar informasi. Bayangkan ketika dulu tidak ada alat komunikasi jarak jauh, dan tidak ada toko-toko atau tempat publik yang tersebar seperti sekarang. Lalu dimana orang-orang akan berkumpul? Ya, di pasar. Sekali mendayung sua tiga pulau terlampaui. Sekalian bertukar barang, sekalian bertemu, sekalian bertukar informasi. Berkumpul di pasar adalah kesempatan bagus bagi mereka.

Sampai- sampai, informasi yang ditukarkan tidak terfilter. Gosip, gunjingan terhadap juragan ini juragan itu, keluhan terhadap pemimpin, dan berita-berita lainnya sangat mudah keluar dari mulut. Dan mulut yang satu akan sangat mudah merespon mulut lainnya. Saat itu, informasi memiliki nilai harga sangat mahal, karena jarangnya pertemuan.

Maka pasar menjadi tempat yang sangat berisik. Banyak orang membicarakan masalah sosial pemerintahan yang lebih banyak mengarah ke keluhan.

Karena dekatnya letak kantor sahabat (yang menjadi gubernur ini) dengan letak pasar, ia merasa terganggu. Hingga akhirnya ia membangun tembok tinggi yang memisahkan antara kantornya dengan pasar. Alhasil suara-suara sumbang dari pasar tak lagi terdengar.

Perbuatannya ini ditegur oleh Umar yang keras namun berhati lembut.

Seorang pemimpin tidak seharusnya membatasi telinganya dari apapun yang dikatakan rakyatnya.

Pemimpin: jabatan yang apabila digunakan untuk menerapkan prinsip keadilan maka pemimpin adalah sebaik baik jabatan, namun sedikit saja membuat kedzoliman, maka tidak bisa dielak jika jabatan pemimpin adalah seburuk buruk jabatan.

Dan proses mendengar adalah salah satu usaha menjadi pemimpin yang adil. Dan mendengar ternyata membutuhkan skill kesabaran. Itu kenapa pemimpin yang adil tidak mudah mutungan, karena ia mampu bersabar. Semoga yang sedang menjabat sebagai pemimpin dimudahkan untuk bersabar, dan dapat menjadi pribadi pemimpin yang adil, aamiin.

0 comments:

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Templates | Bloggerized by Free Blogger Templates | Web Hosting Comparisons