Sabtu, 27 Juni 2015

Masa Lalu

Bismillah..

Akhir-akhir ini seperti nya Allah sedang ingin agar saya belajar tentang masa. Masa lalu dan masa depan.

Tentang masa lalu.

Tadi pagi, ada seorang santri yang masuk ke kamar saya dan mulai melihat lihat isi kamar. Saya tidak tahu dia ada di dalam. Begitu saya masuk, terlihat dia sedang melihat-lihat piala yang ada di atas almari. Disingkirkannya beberapa benda yang menghalanginya dari melihat-lihat.

Saat masuk saya kaget, mau dicegah pun sudah terlanjur, akhirnya saya biarkan saja. Sebenarnya saya ingin katakan padanya,

"Kau tidak perlu mengenalku dari masa laluku. Cukuplah kau mengenal aku yang sekarang."

Setiap orang punya masa lalu. Masa lalu yang baik, buruk, mungkin beberapa tidak dapat dilupakan.

Jadi teringat, beberapa hari lalu, saya melihat ada sebuah bengkel yang dipenuhi dengan piala2 kejuaraan. Tapi baik bengkel itu maupun piala-piala di dalamnya, kesemuanya telah menjadi kusam. Itu adalah peninggalan dari masa lalu. Dan sekarang, pemilik bengkel tinggallah pemilik bengkel. Aku yakin, itu adalah masa lalu yang indah. Tapi lagi-lagi itu tinggal masa lalu.

Teringat pula dengan perkataan:"Past does not define you." Bahwa masa lalu itu tidak akan menentukan seperti apa kita sekarang. Karena waktu pasti berlalu. Karena akan ada banyak hal bergeser seiring masa berlalu. Akhirnya, semua yang sudah lewat kita katakan sebagai: masa lalu.

Iya ya, kenapa Allah menghamparkan sebegitu banyak petunjuk tentang masa. Pikir saya, Allah benar-benar menginginkan saya banyak belajar tentang masa.

Masa lalu yang baik, tidak menentukan baik nya kita sekarang, mungkin ada andil, tapi bukan andil keseluruhan yang akan menentukan, mungkin hanya beberapa persenan (saja).

Saya sedih, betapa masa saya sekarang tidak sebaik masa saya yang dulu. Ada apa ya? Merasa semakin kerdil. Jauh pencapaian dibandingkan teman2 yang lain.

Rasanya down ketika teringat masa lalu.

Tapi masa depan sungguh membawa harapan.

Masa depan selalu membawa harapan, minimal, harapan bahwa masa depan saya belum ditentukan, maka usaha terbaik masih bisa dilakukan. Itu spirit besar untuk menyemangati diri.

Dengan spirit semacam itu, kantung-kantung semangat bisa terisi kembali.

Pun, dengan masa lalu Allah memberikan pelajaran tentang pentingnya memaafkan.

Pernah, beberapa kali merasa trauma dengan "ketidakterdugaan". Ketika orang-orang dekat melakukan ketertidakdugaan, rasa percaya saya kepada orang-orang terdekat saya tersebut terasa tercabik-cabik.

Ketika harus mengetahui fakta-fakta yang merobek-robek rasa percaya itu, ingin sekali menjauh sejauh jauhnya.

Lalu Allah memberi saya pelajaran, tentang masa lalu dan masa depan. Allah sedang menguji untuk memaafkan.

Biarkan apapun yang terjadi, cepat jadikan masa lalu. Meski harus menahan tangis. Setiap orang punya masa depan, yang masih putih, hargai masa depan mereka. Berhuznudzon saja bahwa Allah memberi masa dpn yg lbh baik untuk mereka.

Biarkan mereka berbuat sesuka mereka Ihti, tapi berbuatlah sopan pada mereka meski kau telah kehilangan rasa percaya. Karena setiap orang punya masa depan.

Bukankah setiap orang berhak mendapatkan perlakuan sopan kita? Setidak sopan apapun mereka.

Allah Maha Besar,
Mari bangun masa depan tanpa beban dari masa lalu. Allah yang akan memberi kekuatan.

Maafkan dirimu, maafkan pula orang lain. Berangkatlah menuju masa depan! 

0 comments:

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Templates | Bloggerized by Free Blogger Templates | Web Hosting Comparisons