Minggu, 27 April 2014

Ah Cemburunya Aku

Ia begitu lembut pada orang lain, tak padaku (terkadang). "Dhik, solat asar." Kata-katanya keluar dengan sangat lembut. Masih dengan nada medhoknya. Ia membangunkan salah satu adik yang bertamu ke rumah. Aku tahu adik satu ini pasti kelelahan, setelah dalam dua hari mondar-mandir mengurus acara di Cangkringan, hingga ia tertidur pulas di kamar tengah. Sudah hampir jam 5 ia belum bangun dan belum solat asar. "Dhik, udah solah asar belum?" Suara itu tak berubah, malah sebaliknya, melembut. Kemudian tak lama adik satu ini bangun. Lalu bergegas mengambil air wudlu. Aku cemburu, ketika kau membangunkanku, nadamu tak seperti itu... Aku cemburu, ketika aku tak bersegera bangun, nadamu mengeras... :) Tapi tak apa :D Aku paham, bahwa yang kau bangunkan tadi adalah tamu di rumah kita. Tak pantas...

Selasa, 22 April 2014

Ketika...

Ketika kemiskinan tidak membuatmu malu ketika kekayaan tidak membuatmu bangga ketika olokan tak membuatmu terhina ketika pujian tak membuatmu terlena ketika kau berbiasa saja menerima dunia dan ketika kau berbiasa saja ditolak oleh dunia ketika itu Allah dan Rasul Nya cinta ketika Ia telah cinta, maka tiada janji yang tak nyata oleh Ny...

Kamis, 17 April 2014

Romantisme Pemilu 2014 :)

Alhamdulillahirabbil'alamin...  saya awali tulisan ini dengan penuh rasa syukur. Ada sesuatu yang menjadi spirit saya menulis hari ini. Lagi-lagi tentang romansa. Banyak cerita-cerita roman yang tertulis dengan bahasa tulisan yang hangat untuk dibaca. Karena saya yakin tak ada satu pun orang yang tidak tersentuh dengan roman. Dari dulu hingga sekarang, sudah tak dapat dihitung berapa roman yang tertulis. Tapi herannya, ia juga tak kunjung habis. Selalu saja ada romansa yang terbalut dalam kata. Pemilu 2014. Siapa menyangka singkatan dari Pemilihan Umum ini mengandung kehangatan yang luar biasa dibalik seram perhelatan dibaliknya. Saya ingin bercerita tentang pengalaman pribadi selama 'menjaga' TPS tempat dilaksanakannya pemilu. Ah ada terlalu banyak cerita yang ingin saya ceritakan...

Minggu, 06 April 2014

Jika Hati Secetek Facebook dan Twitter

Fenomena. Tidak dipungkiri lagi bahwa perkembangan pesat dunia modern sekarang ini pendukung terbesarnya adalah: CEPATNYA persebaran informasi. Jika dahulu para sahabat Rasulullah, ketika ingin mempelajari 1 hadits harus datang ke sumbernya yang berjarak puluhan kilometer, maka mereka akan rela melakukannya. Padahal jarak puluhan kilo itu akan memakan waktu yang sangat lama. Sedangkan sekarang, persebaran informasi sangat cepat, dalam hitungan detik, perbaharuan data di database google akan bergulir cepat. Salah satu sarana persebaran informasi yang sangat cepat tersebut adalah media, dan salah dua media yang marak diperbincangkan sekarang ini adalah Facebook dan Twitter. Jika hati secetek Facebook dan Twitter apa jadinya? Facebook dan Twitter berisi banyak sekali informasi personal...

Sabtu, 05 April 2014

Biarlah

Biarlah tinta di dalam pena tetap bergejolak Biarlah langit tetap bergemuruh Biarlah air di lautan tetap berdesir keras Jika kau tau ada yang ingin tinta tuliskan, jika kau tau ada yang ingin langit teteskan jika kau tau ada yang ingin laut teriakkan dan jika kau tau ada hati yang memberontak, kejam! keras! koyak! ingin berteriak. Tapi Aku seperti pawang hujan yang tak dapat menurunkan hujan. Aku seperti pujangga yang kehilangan kata. Aku seperti lampu yang tak bisa menyala. Aku seperti kaki yang tak mampu meninggalkan jejak. Aku seperti pilot yang tak dapat menerbangkan pesawat. Lumpuh. Nyatanya tak ada satupun kata yang tertulis oleh tinta bahkan langit tak meneteskan apapun dan jika kau tau laut bahkan kini tak berbuih. Bisu. Tapi biarlah. Biarlah semuanya tetap seperti itu. Biarlah...

 
Design by Wordpress Templates | Bloggerized by Free Blogger Templates | Web Hosting Comparisons