Sabtu, 05 April 2014

Biarlah

Biarlah tinta di dalam pena tetap bergejolak
Biarlah langit tetap bergemuruh
Biarlah air di lautan tetap berdesir keras

Jika kau tau ada yang ingin tinta tuliskan,
jika kau tau ada yang ingin langit teteskan
jika kau tau ada yang ingin laut teriakkan

dan jika kau tau ada hati yang memberontak, kejam! keras! koyak! ingin berteriak.

Tapi
Aku seperti pawang hujan yang tak dapat menurunkan hujan.
Aku seperti pujangga yang kehilangan kata.
Aku seperti lampu yang tak bisa menyala.
Aku seperti kaki yang tak mampu meninggalkan jejak.
Aku seperti pilot yang tak dapat menerbangkan pesawat.
Lumpuh.

Nyatanya
tak ada satupun kata yang tertulis oleh tinta
bahkan langit tak meneteskan apapun
dan jika kau tau laut bahkan kini tak berbuih.
Bisu.

Tapi biarlah.
Biarlah semuanya tetap seperti itu.
Biarlah semuanya tak terkatakan.

Kau tahu apa itu?
Apa itu yang tak sanggup tinta tuliskan,
Apa itu yang tak sanggup langit teteskan,
Apa itu yang tak sanggup laut teriakkan?

Kau tahu apa itu?
Apa itu yang membuatku bisu.
Apa itu yang membuatku lumpuh.

adalah cinta.

:::)(:::

Tuhan.
Kau sungguh bijaksana..
Membuat peraturan untuk langit agar tetap menjadi langit
Membuat peraturan untuk bumi agar tetap menjadi bumi.
Membuat peraturan untuk gunung agar tetap menjadi gunung.
Kau pun buat peraturan untukku.
Jadikan aku kuat seperti langit, teguh seperti bumi, tegar seperti gunung.

ia yang keras namun tiba-tiba menjadi lembut, hati,
namun ia juga bisa melakukan sebaliknya.

Ya Muqollibal Qulub, Tsabit qalbi 'alaa diinik.
Rabbishrahli sodri wayassirlii amrii, wahlul 'ukdzatammillitsani, yafqohu qowli.

-terimakasih Dii-

0 comments:

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Templates | Bloggerized by Free Blogger Templates | Web Hosting Comparisons