Jumat, 15 November 2013

Didik Dirimu dengan Keras

Inilah aku, aku yang dididik dengan keras. Sejak dulu. Dan sekarang aku lepas.

Hingga aku rasakan, ternyata begitu kuat didikan keras di 'istana' ketika dulu. Dimana yang lain bermanja, aku bekerja. Dimana yang lain bersenang, aku mengelus kening tuk tetap tenang.

Bagiku bukan sekadar penghargaan manusia, ada yang jauh lebih menggiiurkan dari kerja-kerja di dunia, apalagi jika bukan mati.

Bagiku, mati adalah penyelesaian masalah. Tapi di sana harus ada pendewasaan, bahwa mati butuh persiapan.

Dunia ini penuh masalah, lalu apa yang kita lakukan selama ini dengan masalah-masalah itu. Bukankah kita hanya sedang mengisi waktu luang kita dengannya untuk menunggu mati?

Aku rasa iya, nyatanya kita semua pasti akan mati. Dan semua pasti punya masalah.

Tapi orang yang paling cerdas adalah orang yang paling banyak mempersiapkan mati. Ya, karena ia memiliki otak, dan otaknya ia persilakan memahami ayat-ayat alqur'an, jadi ialah yang paling siap mati, dengan segenap persiapan.

Adakah yang siap mati sekarang ini?

Akupun mungkin akan menjawab, aku belum siap. Tapi sayang nya setelah beribu bahkan berjuta-juta kabar orang meninggal, tak ada satupun dari mereka yang mendapatkan pengalaman ditanya malaikat, "Sudahkah siap mati?" dan dijawab, "Belum" lalu waktu kematian diundur.

Tidak ada yang seperti itu.

Maka mungkin inilah jawabnya kenapa aku dididik dengan keras. Itu supaya aku mampu menyiapkan mati sejak dini.

0 comments:

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Templates | Bloggerized by Free Blogger Templates | Web Hosting Comparisons