Senin, 17 Agustus 2015

Aku Melihat Keistimewaan dalam Diri Setiap Orang



Dulu, aku beranggapan bahwa setiap orang harus hidup dengan caraku. Aku sekarang sadar, bahwa anggapanku salah besar. Aku seharusnya melihat dunia yang lebih besar dari dunia tempatku tinggal.

Dan...
Allah mengabulkan permintaanku itu. Akhirnya aku melihat dunia yang lebih besar. Allah memperkenalkanku pada dunia-dunia yang luar, di luar yang biasa kulihat. Akhir-akhir ini Allah memperkenalkanku pada orang-orang baru, pada suasana-suasana baru, pada hal-hal baru, pada tempat-tempat baru. Aku berusaha mencerna apa yang sedang Allah rencanakan untukku? Tapi dunia yang Allah miliki terlalu besar untuk sekedar aku terka, sedang pengetahuanku sangat kecil. Semakin aku mengetahui dunia Nya yang begitu luas, terasalah bahwa aku terlalu kerdil.

Beberapa waktu lalu Allah memberiku kesempatan untuk bicara. Dari kesempatan itu, aku mengerahkan seluruh tenaga. Dan sampai pada puncaknya, aku membuat kesalahan yang begitu besar dari kesempatan bicara yang aku punya. Aku bicara namun menyakiti banyak orang, menyakiti banyak pihak, bahkan hingga merusak tatanan yang sudah ada sebelumnya, itu adalah kesalahan besar. Baru kali ini aku menyadari bahwa kekuatan bicara dapat menimbulkan kerusakan yang luar biasa jika tak dilakukan pada tempat dan waktu yang tepat. Aku mengalami penyesalan yang dalam. Ya,,,, Allah sedang ingin menunjukkan bahwa Ia lah satu-satu nya Yang Berkuasa, Ia lah satu-satu nya pemilik kesempatan, Ia lah satu-satu nya yang berhak memberi kesempatan, dan juga yang berhak mencabut kesempatan, tidak ada satu makhluk pun yang bisa menandingi Nya.

Hal itu terjadi persis seperti bunga Mawar Kuning di depan kamarku. Mawar itu memiliki 7 kuncup yang cantik luar biasa. Semua orang yang lewat di depan kamarku meng-elu-elu-kannya. Saat aku pulang dari menginap selama dua hari, 3 kuncup sekaligus patah dari tangkainya. Ya, Allah lah yang benar-benar memiliki kekuatan atas hidup dan mati makhluk Nya, hanya Ia lah satu-satu nya. Mawar yang kukira akan tumbuh dan berkembang cantik kesemuanya, secara tiba-tiba tanpa bisa aku mengira/menerka nya, mereka patah dan mati.

Satu hal yang sangat aku syukuri adalah ketika aku masih memiliki mulut untuk bicara, dan aku harus mempergunakannya sebaik mungkin agar tidak mengulangi kesalahan sebelumnya. Sama halnya dengan kesyukuranku atas mawar kuning yang masih tersisa. Aku harus merawatnya dengan baik, agar mawar yang tersisa itu bisa bertumbuh lebih baik.

Sampai pada tahap itu....

...aku mengalami dunia yang membalik. Aku takut untuk bicara. Pada akhirnya, aku memilih untuk lebih banyak diam. Lalu saat-saat seperti inilah, Allah menunjukkan kuasa Nya yang jauh lebih dahsyat. Saat diamku, aku mengenal lebih banyak orang, karena aku lebih banyak diam maka aku menjadi orang yang lebih banyak mendengarkan, dari sanalah aku mengenali banyak orang.
Aku mendengarkan mereka bicara, aku melihat mereka bertingkah, aku memperhatikan mereka berpolah. Aku senang mengenal mereka. Lucu rasanya. Bisa melihat mereka dengan keistimewaan dan keunikan mereka masing-masing. Allah mengaruniakanku dunia yang penuh kebahagiaan dengan mengenal mereka.

Ternyata mereka semua luar biasa.

Dari ia yang aku kenal sebagai orang yang sangat tegas, berubah menjadi orang yang sangat humoris dan jahil. Bukan, itu bukan perubahan, aku yakin itu adalah sifat asli. Inilah isteimewa nya orang satu ini, ia dapat menempatkan diri nya dengan baik sesuai setting lingkungan dan suasana, ia luar biasa.

Ada pula, ia yang aku kenal sebagai orang yang kekanak-kanakan, rupanya ia adalah orang yang benar-benar kekanak-kanakan. Aku ingin tertawa memperhatikannya. Namun ia adalah orang yang ahli di bidangnya, sangat tidak mudah menyerah, dan sedikit sekali mengeluh. Inilah istimewa nya ia, ia adalah orang yang selalu berpandangan positif bagaimanapun orang lain memandangnya, ia luar biasa. 

Ada pula, ia yang sangat sabar, belum pernah aku jumpai yang lebih sabar daripadanya. Bahkan aku tak bisa menebak jalan pikirannya yang sangat mudah memaafkan orang lain yang berbuat buruk padanya. 

Setiap orang memiliki keistimewaan masing-masing, dan kini aku menjadi orang yang sangat percaya, bahwa setiap orang di samping, kanan, kiri, depan, belakang ku, adalah orang istimewa. 

Mereka adalah orang-orang yang memiliki proses nya masing-masing, yang menginspirasi proses kehidupan yang akan aku jalani ke depan. Proses kehidupan mereka istimewa. Aku memperhatikannaya dengan seksama, senang mengenal mereka, sangat senang. Mungkin ke depan, Allah akan mempertemukanku dengan orang-orang lain yang luar biasa lagi, atau Allah akan membukakan mataku akan orang-orang lama yang tidak kalah luar biasa. Aku menikmati proses ini. Aku menikmati proses ku. 

Terimakasih Ya Allah, memperkenalkanku pada mereka, yang luar biasa. Terimakasih telah menunjukkan kuasa Mu, lewat pembelajaran yang luar biasa. Seakan Allah dengan sengaja membuatku jatuh, agar aku bisa mengambil pelajaran berharga, dan memulai untuk bangkit dan berdiri dengan lebih hati-hati.


Allahummanfa’na... 

0 comments:

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Templates | Bloggerized by Free Blogger Templates | Web Hosting Comparisons