Aku ingin menatap wajah kehidupan lekat-lekat, dengan tersenyum. Dan aku ingin bercengkerama dengan wajah ceria di hadapannya.
Hai, kehidupan.
Selama ini aku merasakan telah salah bergulat dengan hal-hal kecil bersamamu. Ternyata, ada masih banyak stok hal-hal besar yang belum aku beri perhatian.
Kemarilah, mendekat, aku ingin meminta maaf dengan tulus kepadamu. Biar kulihat wajahmu dari dekat.
Sekilas aku memperhatikan angin sejuk, mungkin aku lebih suka menirunya, di kehidupan mendatang. Biarkan mengalir, dengan usaha paling keras yang bisa kulakukan.
Cinta, adalah bahasan yang dewasa ketika ia tersimpan dengan rapi. Sedangkan ia adalah bahasan anak kecil ketika ia terumbar. Mungkin ia bukan hal sepele yang mudah saja kita singkirkan, tapi, memunculkannya di hadapan umum adalah polah...